Rabu, 13 Januari 2010

MEREKAYASA RASA SUKA, CINTA, ATAU SAYANG..? Bag. III

(silahkan pilih...sendiri!)

Chapter III
5. Menumbuhkan Simpati Dan Empati

Pernahkah anda berurusan dengan orang yang pemarah..? menang sendiri..? nggak mau ngalah..?
Jika iya., kira-kira apa yang membuat mereka seperti itu kepada anda..?

Silahkan dijawab…!



Berurusan dengan hal-hal yang seperti itu, berarti kita berurusan dengan perasaan mereka! Bukan emosinya.. lo..!

Jika hari ini anda mengatakan pada diri, “saya marah” anda berarti hari ini bukanlah anda sendiri, melainkan anda adalah emosi anda..! sering kali saya mendapatkan curahan-curahan dari teman-teman dengan nada-nada yang seperti itu,

Mungkin sebagian dari kita (yang tidak berlatar psikologi) akan cukup merasa kesulitan untuk membedakan antara EMOSI dan PERASAAN. Saya tidak mengulasnya kali ini, silahkan browsing sendiri tentang Journal of Personality and Social Psychology (Paul Ekman).

Baik Saya jelaskan sedikit,
perasaan adalah respon intepretasi yang manusia miliki terhadap emosinya yang muncul. Contoh: depresi adalah respon seseorang ketika menghadapi emosi sedih dan marah yang berkelanjutan, bingung adalah respon seseorang ketika menghadapi emosi senang dan sedih bersamaan, semangat adalah respon seseorang ketika menghadapi emosi senang dan kaget, putus asa adalah respon seseorang ketika menghadapi emosi sedih, jijik, dan takut, kecewa adalah respon seseorang ketika menghadapi emosi sedih dan marah.

Oke lanjut,
Ketika berhadapan dengan orang yang sedang mengalami emosi puncak, baik positif ataupun negative, selalu tangani dulu emosinya, karena selama orang masih mengawang-awang dalam emosinya, tidak ada tempat sedikitpun bagi logika.

Ada perbedaan disini antara simpati dan empati, keduanya adalah berasal dari bahasa yunani, Sym bermakna kedalam, sedangkan Em berarti keluar. Simpati biasanya ditandai dengan “ya, saya setuju” sedangakan empati biasanya ditandai dengan “ya saya merasakanya.”, anda bisa membedakannya kan..?

Menarik simpati ataupun empati seseorang, syarat utama dalam keberhasilan adalah apakah dia bersama anda kali ini nyaman apa tidak. Cara anda membuatnya nyaman adalah faktor penting dalam menumbuhkan prinsip kelima ini (simpati empati).
Gabungkan frase-frase simpati seklaigus empati
“ ya saya mengahargai anda, saya merasakan apa yang anda rasakan”
“oh iya, iya, benar-benar, benar sekali pendapat kamu”

Hanya orang yang bisa membuat nyaman lawan bicaranya lah yang akan membuat orang lebih gampang untuk disukai.

So guys, kapan anda akan membuat nyaman seseorang…?
Selamat membuat nyaman, dan dapatkan rasa sayang.!

Tunggu chapter IV ya

CMIIW
Kediri, 13 Januari 2010

ze_sho@yahoo.co.id

Zhi / Zen


0 komentar:

Posting Komentar

mohon mencamtukan alamat email